Ilustrasi (Pixabay ) PBNEW, JAKARTA - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi Dr. Nadia Ayu Mulansari SpPD, K-HOM me...
“Tidak ada hal (gejala) spesifik tertentu yang bisa memicu awareness dari kita sebagai manusia untuk melihat, ‘Oh, ini ada suatu kelainan’. Jadi memang agak sulit didiagnosis,” kata dokter yang menjadi dosen di Fakultas Kedokteran UI itu dalam webinar bertajuk “Sayangi Lansia Kita dengan Deteksi Dini Kanker Darah” pada Rabu.
Kanker darah umumnya tak memperlihatkan gejala fisik yang kasat mata, misalnya tak muncul benjolan pada bagian tubuh, kecuali pada limfoma, seperti yang biasanya terjadi pada kanker payudara.
Kondisi tersebut, kata Nadia, berujung pada kesulitan diagnosis kanker darah yang kerap membutuhkan waktu lama hingga pada kasus tertentu terlambat untuk ditangani.
Gejala yang umum termasuk demam yang tidak dapat dijelaskan dan terjadi secara timbul-hilang, memar atau pendarahan yang tidak dapat dijelaskan, serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
“Bila didapatkan gejala-gejala seperti ini harus segera datang ke dokter untuk dicari tahu apakah ada kelainan yang lain, walaupun belum tentu ada gejala ada kelainan darah atau kanker darah,” tegas Nadia.
“Padahal Hb-nya juga rendah, sedangkan kalau demam berdarah itu Hb-nya biasanya pasti tinggi. Jarang demam berdarah yang Hb-nya rendah,” tuturnya.