Padang Aro - Pluralisme yang ada di Solok Selatan menjadikan daerah ini kaya akan adat yang dijalankan oleh masyarakatnya. Pun begitu, masy...
Padang Aro - Pluralisme yang ada di Solok Selatan menjadikan daerah ini kaya akan adat yang dijalankan oleh masyarakatnya. Pun begitu, masyarakat tetap hidup bergandengan tangan dan saling membantu tolong-menolong dalam kehidupan bermasyarakat.
Semangat ini juga tak luput dari pelaksanaan Sedekah Bumi yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa di tiga jorong, yakni Bukit Malintang, Bukit Malintang Barat, dan Bukit Malintang Utara, Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir. Tak hanya masyarakat Jawa, namun pelaksanaan kegiatan tahunan ini juga diikuti oleh masyarakat asli Solok Selatan.
Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda turut mengapresiasi pelaksanaan Sedekah Bumi di Solok Selatan.
“Sudah 78 tahun penyelenggaraan Sedekah Bumi di Bukik Malintang, maka perlu terus dilestarikan. Melalui kegiatan ini, kita hendaknya terus bersyukur atas hasil bumi yang diperoleh. Mari doakan kami, Pemerintah Daerah untuk selalu diberikan kesehatan pikiran, akal serta kekompakan dalam menjalani pemerintahan, ujar Zigo Rolanda.
Bupati Solok Selatan H. Khairunas mengatakan pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan penerapan Bhineka Tunggal Ika yang baik di Solok Selatan.
"Walaupun di Kabupaten Solok Selatan mayoritas masyarakat Minangkabau, namun keberlangsungan aktivitas budaya lain, dalam hal ini budaya masyarakat Jawa tidak terhambat," kata Khairunas dalam sambutannya pada puncak acara Sedekah Bumi ke-78 di Aula Bukit Malintang, Senin (12/6/2023).
"Bagi kami pemerintah daerah apapun budayanya sepanjang itu berkontribusi positif terhadap pembangunan daerah pasti akan kita berikan dukungan. Apalagi kegiatan sedekah bumi ini juga memiliki makna kegotongroyongan yang dapat mempersatukan seluruh lapisan masyarakat," lanjutnya.
Di samping itu, kegiatan ini juga dinilai sebagai bentuk syukur atas berlimpahnya sumber daya di Solok Selatan yang menjadikan masyarakat kabupaten ini mayoritas bekerja sebagai petani. Ini sekaligus menjadikan sektor ini sebagai sektor terbesar yang berkontribusi pada perekonomian Solok Selatan.
Dalam kesempatan ini Bupati berpesan agar seluruh masyarakat yang hidup dengan pertanian terus meningkatkan pengetahuannya, terutama di bidang teknologi pertanian.
"Hal ini tentu harus kita sikapi dengan bijak, artinya dalam hal produksi pertanian harus kita tingkatkan namun kebudayaan gotong royong seperti sedekah bumi ini harus terus kita pertahankan," ungkapnya.
"Saya berharap pada kegiatan ini, kita terus termotivasi untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan juga mendapatkan maknanya, yakni menjalin silaturrahmi, persatuan dan kesatuan, untuk bersama-sama membangun daerah yang kita cintai ini," tandas Khairunas.
Sedekah Bumi ini dilaksanakan dengan menghadirkan berbagai kesenian khas masyarakat Jawa, mulai dari kuda kepang, campur sari, hingga kesenian wayang.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati, Forkopimda, Tokoh Masyarakat, dan jajaran Kepala OPD. ( cherry )