TANJAB BARAT - Pemkab Tanjab Barat, terus berupaya dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing guna menyambut ...
TANJAB BARAT - Pemkab Tanjab Barat, terus berupaya dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing guna menyambut Generasi Emas bebas stunting Tahun 2025.
Salah satunya dengan penyerahan bantuan Antropometri SET, Buku KIA, Serta Bantuan Pangan Olahan untuk keperluan medis, dalam program Pencanangan Gerakan Desa Bebas Stunting, yang diserahkan oleh Bupati Tanjab Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag bersama SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd, (03/07/23).
Acara penyerahan bantuan yang dipusatkan di Aula Kantor Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara tersebut, turut dihadiri Sekda Tanjab Barat, Kadis Kesehatan Tanjab Barat, Kadis P3AP2KB Tanjab Barat, Camat Betara, Dencio Renato Boele (Vice Presiden Human Resources & Relations PetroChina International Jabung Ltd), Syafe'i (Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel), dan para warga penerima bantuan.
Bupati dalam sambutannya mengatakan pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
"Ada banyak faktor sebagai penentu dan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, salah satunya adalah keadaan gizi seseorang, status gizi berperan penting bagi kualitas sumber daya manusia. status gizi yang baik merupakan investasi berharga bagi suatu bangsa," tutur Bupati.
"Semua ini dilakukan agar seluruh masyarakat bisa menikmati hidup sehat yang pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal," tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati sampaikan bahwa terkait permasalah gizi di Tanjab Barat sudah mengalami penurunan dan menunjukan adanya perbaikan. Hal ini terlihat dari menurunnya prevalensi stunting dari 44 % di tahun 2018 (Riskesdas), menjadi 21, 81 % tahun 2019 (SSGI) menjadi 19,8 % tahun 2021 (SSGI) serta 9,9% ditahun 2022 (SSGI), sedangkan balita wasting dari 13,0 % di tahun 2018 (Riskesdas) menjadi 9,3 % di tahun 2021 (SSGI) dan 2,7 % di tahun 2022.
"Meski capaian prevalensi stunting Tanjab Barat sudah rendah, tapi kita jangan lengah, mari kita saling membahu untuk terus menekan penurunan angka stunting di kabupaten Tanjab Barat," ungkap Anwar Sadat.
Sementara itu, Syafe'i, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tanjab Barat yang telah bersinergi bersama dalam upaya pencegahan stunting di Tanjab barat.
"Alhamdulilah, hari ini kami bersama Tanjab Barat telah menyerahkan bantuan Antropometri SET, Buku KIA, Serta Bantuan Pangan Olahan untuk keperluan medis, dalam program Pencanangan Gerakan Desa Bebas Stunting. Semoga dengan adanya sinergitas antara SKK Migas bisa saling membantu untuk menekan penurunan angka stunting di Tanjab Barat," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Dencio Renato Boele (Vice Presiden Human Resources & Relations PetroChina International Jabung Ltd), ia mengatakan dengan adanya program "Pencanangan Gerakan Desa Bebas Stunting" bisa membantu masyarakat Tanjab Barat dalam perbaikan gizi dan kesehatan.
"Kami akan terus berupaya dan saling membantu, bersinergi bersama Pemkab Tanjab Barat untuk perbaikan gizi dan kesehatan di masyarakat. agar kesejahteraan kesehatan masyarakat bisa kita wujudkan," pungkasnya.(A.f)