PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH. Kawasan parkir MKS yang di kelolah langsung dari dinas perhubungan menugaskan tenaga honorer dari dinas per...
PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH. Kawasan parkir MKS yang di kelolah langsung dari dinas perhubungan menugaskan tenaga honorer dari dinas perhubungan, menjadi sengketa dan polemik pemuda tiga dusun.
Adapun Sengketa permasalahan lahan parkir MKS, petugas parkir dari dinas perhubungan tidak berani bertugas dalam beberapa hari ini, Kawasan parkir MKS yang tidak ada juru parkir pemuda tiga dusun langsung mengelolah tempat tersebut
Kekosongan petugas juru parkir kawasan MKS yang di kelolah Pemuda, Kabid Sapras Yulisman langsung turun megembambil alih dari pemuda yang menjaga parkir.
Kabid Sapras Yulisman mengatakan" beberapa hari ini Kawasan parkir tidak ada petugas dinas perhubungan yang menjaga, tempat parkir sudah di kelolah pemuda, sehingga untuk PAD berkurang.
Mendapat laporan dari petugas kalau kawasan parkir MKS di Kelolah Pemuda, saya langsung ke lokasi, betul kalau kawasan parkir di jaga pemuda, saya pun mendatangi mereka untuk memberi pengertian."
Pemuda yang mengatasnamakan tiga dusun tidak mau menerima berkeras untuk mengelolah kawasan Parkir MKS, saya terpaksa langsung ambil alih sebagai tugas parkir agar pemuda ini meninggalkan tempat" ujar Kabid Sapras dinas perhubungan Yulisman.
Setelah Kabid Yulisman meninggalkan lokasi, beberapa pemuda kembali datang ke kawasan parkir MKS, saat di konfirmasi awak media Hendrik salah seorang pemuda dirinya tidak senang kalau parkir di jaga oleh anggota dinas perhubungan.
Hendrik mengatakan" kami dari pemuda butuh pekerjaan, kawasan parkir ini yang kami harapkan untuk kami kelolah dapat mengurangi angka pengangguran dan kriminalisasi.
Seharusnya dari dinas di berikan sama pemuda untuk juru parkir bukan dari anggota dinas perhubungan yang sudah menerima gaji bulanan, kami para pemuda juga butuh pekerjaan buat penyambung hidup"ujar Henrik.
Selanjutnya hendrik mengatakan' saat kami di temui Kabid Sapras, memang betul kami bersikeras ingin mengelolah tempat ini sebagai juru parkir, namun tidak ada penjelasan dari Kabid,bahkan kami di tegur dengan nada yang kurang menyenangkan.
Kami juga bertanya sama Kabid Peraturan nomor berapa dan yang menyebutkan kalau kawasan parkir MKS harus di jaga dari dinas perhubungan sendiri, Kabid sendiri tidak bisa menjawab. Ujar Hendrik.
Lebih lanjut Hendrik mengatakan" Agar tidak ada terjadi permasalahan kami meminta kepada bapak kepala dinas perhubungan kawasan Parkir MKS ini biarkan kami dari pemuda yang mengelolah.
Kami ikuti aturan dari pemerintah, berapa setoran untuk PAD Atau sistem kontrak. Kami siap. Yang intinya kami ingin yang mengelolah agar pemuda yang tidak memiliki pekerjaan ada kemasukan juga dapat mengurangi angka kriminalitas" tutup hendrik. ( FC)