PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH. Pelantikan tim kampanye dan tim pemenangan AZFER di gedung nasional Minggu 29/09/3024, di hadiri ribuan pe...
PORTALBUANA.ASIA, SUNGAI PENUH. Pelantikan tim kampanye dan tim pemenangan AZFER di gedung nasional Minggu 29/09/3024, di hadiri ribuan pendukung dan simpatisan serta partai pengusung, kursi tempat duduk penuh tidak mencukupi sehingga simpatisan dan pendukung rela untuk berdiri mengikuti prosesi pelantikan.
Namun lain halnya dengan Darmi bunawar salah seorang kader PDIP, tidak kebagian tempat duduk Mala memprovokasi melalui status Facebook akun pribadinya Darmi bunawar yang menyebutkan " Jadi korban orang yang punya kepentingan pribadi." Juga berkomentar di dalam status tersebut yang menyebutkan " Aku kira PDIP di hargai di situ tapi berdiri juga sama dengan tim HORE..HORE.
Komen yang mencatut nama PDIP pengusung dari kandidat AZFER menjadi kecaman Heru sragen salah seorang kader PDIP, merasa telah memprovokasi dan memecah belah PDIP dengan kandidat.
Heru sragen mengatakan " pada pelantikan tim pemenangan AZFER kita melihat memang untuk tempat duduk tidak mencukupi lagi, karena yang datang lebih banyak dari pada yang di undang. Ribuan massa hadir, seharusnya sebagai kader harus bisa memahami situasi pada saat itu, sudah jelas kursi sudah penuh mau di apa kan lagi.
Yang jelas ketua DPC dan pengurus lain sudah duduk, sebagai kader harus mengerti situasinya apa salah nya berdiri bersama sama pendukung lain yang tidak kebagian tempat duduk. " Ujar Heru sragen
Lebih lanjut Heru sragen mengatakan" PDIP partai pengusung sama dengan tuan rumah, harusnya lebih mau mengalah yang penting ketua dan sebagian pengurus lain dapat tempat duduk
Yang di inginkan Darmi ini seperti apa, bagaimana cara menghargai lagi, ketua DPC sudah duduk pengurus lain pun sudah duduk, kenapa di katakan tidak menghargai PDI-P?
Sebagai seorang kader kita harusmemaklumi situasi dan bisa berbaur dengan masyarakat, mereka berdiri kita pun harus berdiri, harus sama sama merasakan apa yang dirasakan masyarakat sesuai perintah ketua umum ibu Megawati Soekarnoputri " tutup Heru sragen.