PORTALBUANA.ASIA KERINCI– Menjelang Pilkada yang tinggal beberapa hari lagi, suasana politik di Kabupaten Kerinci semakin memanas. Sejumlah...
PORTALBUANA.ASIA KERINCI– Menjelang Pilkada yang tinggal beberapa hari lagi, suasana politik di Kabupaten Kerinci semakin memanas. Sejumlah tokoh dan aktor politik terlihat mengintensifkan strategi mereka, namun isu kampanye hitam serta dugaan ketidaknetralan aparatur pemerintahan desa mencuat, menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Laporan dari berbagai wilayah seperti Kecamatan Siulak Mukai, Sungai Tutung (Kecamatan Air Hangat Timur), Kecamatan Gunung Kerinci, hingga Kecamatan Siulak mengindikasikan adanya tekanan dari sejumlah Kepala Desa dan Camat terhadap warga. Beberapa warga mengaku diancam tidak akan menerima bantuan sosial, termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), jika tidak mendukung calon tertentu.
Praktik-praktik semacam ini dianggap mencederai asas demokrasi yang jujur dan adil. Selain itu, hal ini berpotensi menggerus kepercayaan masyarakat terhadap proses Pilkada. Berdasarkan laporan yang diterima, media ini tengah mengupayakan investigasi mendalam untuk memverifikasi kebenaran dugaan tersebut.
Netralitas Aparatur Pemerintahan Desa
Masyarakat mendesak Kepala Desa, Camat, serta seluruh aparatur pemerintahan desa untuk menjaga netralitas, sebagaimana diatur dalam undang-undang. Keberpihakan terhadap salah satu calon dianggap akan memperburuk polarisasi masyarakat dan mencederai prinsip demokrasi.
Jika ditemukan pelanggaran, masyarakat berharap APH mengambil langkah tegas terhadap para pelaku. Tindakan hukum yang cepat dan tegas diperlukan agar memberikan efek jera serta menjamin pelaksanaan Pilkada yang berintegritas.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta untuk lebih aktif dalam memantau dugaan pelanggaran, termasuk tekanan politik dan penggalangan dana ilegal yang kabarnya dilakukan oleh sejumlah aparatur desa demi mendukung kandidat tertentu.
Warga Kabupaten Kerinci mengharapkan Pilkada berlangsung secara jujur, adil, dan bebas dari tekanan atau intervensi pihak manapun. Seluruh pihak diimbau untuk menjaga suasana tetap kondusif, mengedepankan etika politik, serta menghormati hak masyarakat untuk memilih tanpa intimidasi.
Media ini akan terus memantau dan melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan kebenaran isu-isu tersebut, serta berkomitmen mengawal jalannya Pilkada agar tetap sesuai dengan prinsip demokrasi.
(WN)