Pada suatu masa, di negeri Yaman yang dipimpin oleh Raja Abrahah, terjadi kisah yang menggetarkan sejarah. Abrahah, yang berambisi besar unt...
Pada suatu masa, di negeri Yaman yang dipimpin oleh Raja Abrahah, terjadi kisah yang menggetarkan sejarah. Abrahah, yang berambisi besar untuk menaklukkan Ka'bah di Mekkah dan memusatkan ibadah di negerinya, memutuskan untuk menyerang Mekkah dengan pasukan besar yang dipimpin oleh pasukan bergajah. Niat Abrahah adalah meruntuhkan Ka'bah dan menggantinya dengan tempat ibadah yang ia bangun di negerinya agar pusat perhatian umat berpindah.
Dengan persiapan matang, Abrahah dan pasukan besar yang dipimpin oleh gajah-gajah perkasa berangkat menuju Mekkah. Ketika pasukan gajah itu sampai di dekat Mekkah, masyarakat Quraisy diliputi ketakutan, menyadari tak akan mampu melawan kekuatan Abrahah. Mereka memohon perlindungan kepada Tuhan agar Ka'bah diselamatkan.
Di tengah perjalanan, sesuatu yang tak disangka-sangka terjadi. Langit tiba-tiba dipenuhi oleh kawanan burung kecil yang disebut sebagai burung ababil. Burung-burung tersebut membawa batu-batu kecil yang berasal dari neraka. Burung-burung ababil melemparkan batu-batu itu tepat ke arah pasukan bergajah Abrahah. Setiap batu yang jatuh menghantam pasukan, menimbulkan kehancuran luar biasa. Tubuh-tubuh prajurit dan gajah yang terkena batu tersebut pun hancur, dan pasukan Abrahah seketika porak poranda.
Abrahah yang awalnya datang dengan penuh keyakinan, melihat pasukannya hancur tanpa daya. Ia pun terluka parah dan terpaksa kembali ke negerinya dalam kondisi mengenaskan. Dengan kuasa-Nya, Allah melindungi Ka'bah dari ancaman kehancuran tanpa perlu keterlibatan manusia. Peristiwa ini kemudian diabadikan dalam surah Al-Fil dalam Al-Qur'an sebagai tanda kebesaran dan perlindungan Allah terhadap rumah suci-Nya.(Red)